Beranda | Artikel
Membelai dan Mencium Anak
Kamis, 8 September 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Membelai dan Mencium Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 9 Safar 1444 H / 6 September 2022 M.

Membelai dan Mencium Anak

Ada beberapa cara untuk mengungkapkan kasih sayang. Salah satu di antaranya yaitu memberikan kecupan sayang atau mencium anak. Ini dilakukan oleh Nabi dan bukan perkara yang tabu.

Maksud kecukupan disini adalah untuk melimpahkan dan menuangkan rasa kasih sayang kepada anak. Nabi mengatakan:

مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ

“Barangsiapa yang tidak menyayangi dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mencium cucu-cucu beliau dan anak-anak. Bahkan dalam satu hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Nabi Shalallahu mencium Hasan bin Ali (cucu beliau). Lalu Aqra’ berkata: “Aku punya anak 10 orang, namun aku tidak pernah mencium seorangpun dari mereka.” Maka Nabi berkata kepadanya:

مَنْ لَا يَرْحَمُ لَا يُرْحَمُ

“Barangsiapa yang tidak menyayangi dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memberikan kecupan kepada mereka adalah salah satu bentuk kita menuangkan rasa kasih sayang. Dan anak tentunya akan merasakan hal yang sama juga. Anak merasa disayangi, didekati dan dicintai, sehingga akan muncul rasa cinta itu di dalam hatinya. Perasaannya akan menjadi lembut, lunak dan mudah mengikuti kata-kata kita.

Membelai Anak dengan Penuh Ketulusan

Di antara bentuk cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan sangat penting untuk menjaga perasaan adalah membelai anak dengan penuh ketulusan.

Disamping kecupan, belaian juga merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada mereka. Saat kita berbincang atau bermain dengannya, maka kita membelai mereka.

Mungkin kelihatannya hal itu sepertinya sepele. Namun apa yang dirasakan oleh anak ketika ia mendapatkan hal itu dari orangtuanya? Bisa jadi melebihi apa yang kita bayangkan. Berapa banyak anak yang tercukupi segala kebutuhan materinya, namun gersang jiwanya karena belaian orang tua tidak pernah dia rasakan. Walaupun dia mungkin mendapatkan kecukupan materi dan keperluan-keperluan duniawi lainnya.

Sayangnya masih banyak orang tua yang kurang menyadari hal ini. Mereka enggan atau merasa tidak perlu melakukannya. Bahkan ada sebagian orang tua yang membiasakan anak itu kasar dan keras. Berbicara keras-keras, bersikap juga keras, lalu anak ini mau menjadi apa? Kalaulah dia tumbuh menjadi pribadi yang keras tanpa kasih sayang dan empati, jangan salahkan anak. Karena orang tua yang yang menanamkan itu kepada mereka.

Jadi hati anak perlu dilembutkan dengan cara-cara seperti ini. Karena sebagian orang tua merasa tidak perlu melakukannya. Bahkan anak dibiasakan dengan kekerasan; dijitak kepalanya, dipukul badannya, ditendang tubuhnya. Ini tidak baik walaupun kepada seorang anak laki-laki.

Nabi memperlakukan ini (membelai) kepada anak laki-laki. Adapun anak kepada anak perempuan tentunya lebih dituntut lagi untuk memberikan hal ini kepada mereka. Karena anak perasaan perempuan lebih lembut dan halus.

Apa saja hal-hal yang perlu kita perhatikan untuk menjaga perasaan anak-anak? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52104-membelai-dan-mencium-anak/